Jumat, 08 Februari 2013

Sabda Koplo

Manusia, penuh dengan cerita, tapi terbawa masalah gengsi. Maka, tak jadilah sebuah cerita. Realita kehidupan saat ini sangat dipengaruhi oleh globalisasi. Tentu saja banyak motivator tumbuh dengan gayanya yang bisa membuat orang menjadi sehat. Sabda Koplo ini, dibuat berdasarkan realita Kehidupan manusia saat ini dengan menggunakan instrumen koplo. Sabda koplo ini dibuat karena sudah terlalu mainstream berkata bijak yang halus, jadi perlu dibenahi oleh kata kata yang sedikit nyeleneh tapi ini emang kenyataan. Walau ini opini, kelakuan kita terkadang memang seperti ini.

sekilas crew yang bersabda adalah :
1. Wahid Mulyarasyid
2. Dwipangga Agritanaya
3. Banar Antara
4. Fauzi Handoko Arif

inilah Sabda koplo! :

"Golek pacar sek susune gede? pacaran wae kono karo ibu ibu sing menyusui" - Dwipangga Agritanaya

"Apa yang membedakan seorang wanita di jaman sekarang? hanya satu kriteria berpakaian. tidak tahu masalah style disebut mendes, dan yang tidak disebut mendes yaitu orang yang tahu style. Tapi coba anda bayangkan jika berdua di kamar walau bersama mendes, pasti hilang kesan mendesnya. karena TELANJANG kan ga pakai pakaian. manusia yang TELANJANG kan gapunya style" - Wahid Mulyarasyid

"Biasanya kalau pendeketan sama cewek, kita(cowok) selalu membuat kata kata gombal buat cewek. Tapi, entah kenapa kalau pendekatan sama cewek lebih enaknya sama pelacur. kenapa? karena kita cuma ngasih satu pertanyaan aja buat pelacur itu: "BERAPA HARGA LU?". Gimana, simplekan?" - Fauzi Handoko Arif

"Ketika cewek berduaan dengan cowok. Lalu sang cowok mencoba memberikan sinyal nafsu duniawinya, tetapi cewek itu hanya terdiam. Itu pertanda bahwa cewek yang tidak keren, karena tidak memahami perasaan cowok" - Banar Antara

"Mabok adalah orang bijak yang tertidur" - Konferensi Social Students

"Jika kamu mengajak seorang wanita untuk dinner. Tapi, dia menolaknya karena alasan gaya yang katanya MALU. Itu pertanda bahwa cewek itu adalah seorang REWO. Kenapa bisa? Karena Rewo malu malu kalau diajak ke tempat yang mewah" - Fauzi Handoko Arif

"Jomblo biasanya hanya komentar ketika melihat orang pacaran" - Fauzi Handoko Arif

"Cari pacar, tak semudah cari bokep" - Dwipangga Agritanaya

"Paling enak itu liat cewek pake baju yang ada tulisan di dadanya. karena, kita otomatis kalau otaknya mesum juga ngeliat itunya" - Fauzi Handoko Arif

"Sebagai wanita, lebih enak kalau berhubungan mending sama om-om. kalau sama om-om kamu bisa dapet duit setelah melakukan, tapi kalau sama pacar kamu tidak dapet apa apa setelah kamu kena putus" - Fauzi Handoko Arif

"Apakah kalian sudah perawanin pacar anda? Jika belum maka berusahalah untuk meminta hak anda sebagai pacar, karena dijaman sekarang pacar adalah istri! Dia sudah menjadi milikmu, mau kamu apakan itu sudah, BEBAS!" - Wahid Mulyarasyid

"Orang pacaran itu banyak susahnya, karena jomblo selalu berkomentar tentang hal yang lucu lucu, sebab masalahnya orang pacaran itu punya banyak cerita bagi kaum jomblo" - Fauzi Handoko Arif

"Pacaran paling enak itu kalau diberikan kebebasan selayaknya budaya Barat" - Fauzi Handoko Arif

"Cowok yang moxondo itu lebih berbahaya daripada orang yang berduit. kenapa? karena kamu(cewek) tidak bisa dijadikan cantik" - Fauzi Handoko Arif

"Kenapa orang pacaran yang berboncengan suka ndembelin toketnya? karena dia mau ngukur seberapa besar toketnya" - Fauzi Handoko Arif

"Panggilan sayang untuk pacar harusnya dengan kata "anjing" tapi itu kalau buat kalian yang udah nunggak aja sama pacarnya. karena doggy style" - Konferensi Social Students

"Ada 2 kemungkinan jika seorang cowok jalan berdua di mall atau nongkrong di cafe. yaitu Homo atau Mata keranjang" - Fauzi Handoko Arif

"Pengen cepet sukses? jadilah pelacur" - Fauzi Handoko Arif

"Bingung mau bisnis apa? Bingung bisnis dimana? Coba deh bisnis di sarkem dan jadi mucikari, InsyaAllah banyak yang membutuhkan jasamu" - Fauzi Handoko Arif

"Kalian pada rebutan cewek? Wah, ceweknya jadi giliran tuh. Berarti kalian sama aja jadian sama pelacur" - Fauzi Handoko Arif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar